Alpukat Harus Dicuci Sebelum Dikonsumsi, Ini Penjelasan FDA

Alpukat merupakan buah yang memiliki lemak baik untuk tubuh. Buah ini juga enak dikonsumsi langsung atau dibuat sebagai campuran dari es buah.

Baru-baru ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat  menyarankan alpukat harus dicuci sebelum dimakan. Sebab, kulit buahnya dapat mengandung sejumlah bakteri Listeria monocytogenes.

Dalam sebuah laporan yang dirilis awal bulan ini, FDA mengumumkan hasil penelitian pada 2014 hingga 2016. Selama sekitar dua tahun, peneliti menguji lebih dari seribu kulit alpukat impor dan domestik untuk melihat keberadaan Listeria monocytogenes.

Seperti yang dilansir dari Fox News, Sabtu (22/12), FDA menyimpulkan Listeria monocytogenes hadir pada  lebih dari 17 persen alpukat yang diuji. Kurang dari satu persen dinyatakan positif bakteri Salmonella.

“Temuan dari penugasan ini menegaskan Salmonella dapat hadir di alpukat. Listeria monocytogenes dapat hadir pada atau dalam buah,” kata FDA dalam laporan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, FDA kemudian mendesak konsumen mencuci bagian luar alpukat sebelum memotongnya. Karena pisau yang digunakan untuk memotong buah dapat memindahkan bakteri ke bagian alpukat yang dapat dimakan.

Lebih khusus lagi, FDA merekomendasikan menggosok bagian luar buah dengan sikat sebelum mengeringkannya dengan handuk kertas atau kain bersih. FDA juga merekomendasikan untuk melakukan hal yang sama untuk buah lain, seperti melon dan jeruk.

Seseorang yang terpapar Listeria monocytigenes dapat mengembangkan infeksi yang disebut Listeriosis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kebanyakan orang terserang penyakit setelah makan makanan yang terkontaminasi dengan Listeria monocytogenes.

FDA mengatakan pada tingkat paparan yang rendah, Lysteria monocytogenes tidak menyebabkan penyakit parah pada orang dewasa yang sehat. “Namun, wanita hamil, orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan lemah rentan terhadap sejumlah kecil (bakteri) patogen,” ujar FDA.

Sumber : Republika.co.id

Subscribe to receive free email updates: