Penemu Baterai Lithium-Ion Sabet Nobel Kimia 2019


Revolusi teknologi penyimpanan daya pada baterai lithium-ion yang sangat berguna untuk kehidupan modern membuat tiga penemunya, yakni John Goodenough, Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino meraih hadiah Nobel Kimia 2019.

"Mereka menciptakan dunia yang dapat 'diisi ulang'. Ketiganya akan berbagi penghargaan itu untuk pekerjaan mereka pada pengembangan baterai lithium ion," demikian menurut komite Nobel, Royal Swedish Academy Sciences, Stockholm, Swedia, seperti dilansir AFP.

Ketiga penemu baterai lithium-ion itu mengubah dunia hanya kurang dari tiga dekade.

Masyarakat modern tidak dapat terlepas dari penggunaan baterai lithium-ion, mulai dari gadget, perangkat perkantoran, kedokteran dan rumah tangga, hingga kendaraan listrik.

"Baterai lithium-ion telah merevolusi kehidupan kita sejak pertama kali memasuki pasar pada tahun 1991. Baterai jenis itu telah menjadi dasar bagi masyarakat nirkabel, tanpa bahan bakar fosil, dan memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia," papar Komite Nobel

Komite itu pun mengumumkan hadiah sebesar 9 juta krona Swedia atau sekitar Rp12,8 miliar yang akan dibagi secara merata di antara tiga ilmuwan, Goodenough (97 tahun) dari AS, Whittingham (77 tahun) dari Inggris, dan Yoshino (71 tahun) dari Jepang.

Goodenough dianggap pakar dalam kimia zat padat dan fisika, dan adalah orang tertua yang memenangkan Hadiah Nobel.

Sementara Whittingham dalam wawancara dengan AP, mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menduga bahwa karyanya dari puluhan tahun lalu bisa punya dampak sedemikian besarnya.

Sementara itu di Jepang, Yoshino mengatakan, dia berharap teknologi bisa memungkinkan penerapan lebih besar dari sumber-sumber energi terbarukan.

sumber : https://teknologi.inilah.com/read/detail/2549469/penemu-baterai-lithium-ion-sabet-nobel-kimia-2019

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penemu Baterai Lithium-Ion Sabet Nobel Kimia 2019"

Posting Komentar